Still

Posted in Sekedar Curhatan, Sekedar Racauan on 15 Juni 2015 by Natta

I still remember the day we first met.
It was your birthday, I barely knew you.
I and the others were gonna give a little surprise for you.

It went very well.
You seemed so happy, you laughed and smiled a lot.

And my heart began pounding faster…

 

Days passed, we’re getting close.
I didn’t know where would that take me, but i was just pretty sure i was happy being with you.
I still remember when one of our dear friend warned me, she said “Don’t play with him. He’s my very dear. You hurt him, you hurt me, too.”
All I can do was smiled and answered “It’s not like he wants me that way.”
But I did pray in my heart you wanted me that way…

 
I still remember you suddenly came and picked me up for a stay over at your place.
And then I was packing my stuff panicky with red face and smiles i wasn’t able to hide.

I was freaking nervous, yet so happy.

That 2 nights, you learned something new.
You said “Now, I know your most favorite part while sleeping.”

“Hugged from behind”

I thanked God for that moment.

 

Not so long from that day, it came to me that I was the one who learned something new.
You said that we couldn’t be an item, you said that you still needed time to learn from your past experience, from your last relationship, because it didn’t work so well and you didn’t want to make the same mistake.

I just smiled and nodded and said “Whatever makes you happy”

And then you were slowly staying away from me.

 

Yesterday.
I still remember yesterday.
You didn’t change that much.

I don’t change a bit.

Oh, there you were, with your boyfriend.
He’s cute and I could tell that he’s a good person.

I smiled, and my heart started beating faster.
Again. But in a different way.

It hurt.
and it still does.

Sempat

Posted in Sekedar Racauan on 29 Januari 2014 by Natta

Aku sempat menitipkan hati,
pada secangkir kopi yang tak ku peduli meski mendingin
pada aroma kereta senja saat sepulangmu

Aku sempat mengucap janji,
pada sejumlah sketsa hitam putih
pada genggaman tangan yang selalu bangga membuatnya

Aku sempat bertaruh dengan sepi,
bahwa ia takkan pernah datang lagi
bahwa tak kan melulu aku menulis tentang rindu

Aku sempat bahagia,
dan kau perlu mengerti itu.

Karena Tuhan Ingin Kita Tau

Posted in Sekedar Curhatan on 21 Agustus 2013 by Natta

 

Tiada yang sia-sia pada setiap ciptaan Tuhan.

Lalu mengapa Tuhan menciptakan air mata meski ia begitu perih?

Karena Tuhan ingin kita tau, senyum yang tersungging setelah derai air mata akan jauh lebih indah.

Menemui Rindu

Posted in Sekedar Racauan on 15 Agustus 2013 by Natta

Entah apa yang membuat tta ingin memulai menulis kembali.
Jemari yang sudah tak sabar ingin bercengkerama dengan keyboard laptop (selain karena kewajiban menyelesaikan tugas kuliah), rasa penasaran akan ekspresi para manusia yang membaca tulisan baru tta (dan komen-komen hina tapi ngangenin yang akan datang selanjutnya), gebetan baru yang mungkin muncul begitu aja karena Tuhan yang menggiringnya ngebuka blog ini.

Atau sederhana, tta hanya rindu.

Seorang dosen filsafat mungkin bisa menjabarkan rindu sebagai sesuatu yang kompleks. Katanya, rindu bisa menarik kekuatan alam bawah sadar manusia sehingga menyatu dengan semesta yang akan melahirkan sebuah energi baru yang positif yang bahkan tanpa kita sadari sedikit banyak akan berpengaruh pada dunia.

Atau coba tanya kepada seorang remaja yang bahkan belum menamatkan bangku sekolah menengah pertamanya. Katanya, rindu cuma bisa bikin tamat. Tamat hati, tamat duit, tamat pergaulan, yang kesemuanya dijabarkan dengan huruf besar kecil dan dengan padanan angka dan emoticon pada sebuah SMS.

Bagiku, rindu hanya tentang kamu.

Mungkin beberapa orang akan tertawa berderai setelah membaca alinea sebelumnya. Mungkin saja beberapa orang lagi akan langsung menutup blog ini dan beralih ke tulisan lain yang menawarkan cerita berakhir bahagia dengan bahasa yang jenaka dan mudah dicerna.

Mungkin saja salah satu dari kalian, bersimpatik dan langsung meninggalkan sesuatu di kotak komentar, berkata bahwa kalian merasakan apa yang pernah tta rasakan sekarang, menyemangati dengan petuah-petuah semi-konvensional bahwa waktu akan bisa menyembuhkan segala luka, ataupun menyisipkan gurau skeptikal yang sebelumnya tak pernah gagal membuat sebuah senyum tersungging di bibir manusia.

Lelah dan jenuh.

Menghabiskan waktu dengan sahabat memang seperti mengisi energi penuh energi kehidupan. Kalau kalian pernah main DoTA, kita umpamakan saja seperti hero yang sedang sekarat kemudian siap bertarung kembali setelah mengisi darah dan mana di fountain. Atau seperti melakukan perjalanan jauh dengan baterai ponsel yang sekarat kemudian seseorang menawarkan powerbank nya untuk dipakai. Voila, Grindr dan JackD bisa dibuka kembali.

Entah mengapa, sekarang tta hanya seperti bolak-balik minum minuman penambah energi instan. Yang dengan tambahan rasa masa lalu ataupun rasa jomblo menahun yang sudah tak asing lagi.

Lucu?
Jika definisi lucu selalu dikaitkan dengan penjabaran aritmatis atas rindu, maka jawabannya adalah iya.

Jadi pada akhirnya, obrolan ini bermuara ke mana?

Kamu Yakin?

Posted in Sekedar Curhatan, Sekedar Racauan on 19 Juni 2012 by Natta

Hey, kamu, si GMT-7, udahan napa seliwerannya.

Ga bosen sama aku?
Aku mungkin ga punya wawasan luas yang bisa jadi temen ngobrol kamu yang mumpuni. Dalam wacanaku, mengetahui kamu sehat dan sanggup melewati hari dengan senyuman, itu cukup.

Yakin ga pengen seliweran di tempat lain?
Jalan sama aku ga bakal naikin pasaran kamu loh, bisa jadi temen-temen kamu malah ga suka sama aku. Tapi aku yakin, hanya dengan menggandeng tanganmu, aku bisa membuatmu merasa aman dan nyaman.

Yakin ga salah alamat?
Kamu bisa dapetin pendamping lain yang punya kriteria lebih dibanding aku, dalam segi fisik maupun materi. Aku hanyalah orang yang turut tersenyum atas bahagiamu, merengkuhmu dalam dekapanku, menenangkan di kala sedihmu, dan bernyanyi konyol untukmu, hanya karena aku tak ingin melihat tangismu.

Masih yakin dengan pilihanmu?

Gratitude List

Posted in Sekedar Racauan on 2 Mei 2012 by Natta

#MagicalMay2012 #Day2

My Gratitude list of being living through yesterday:

1) Gaji masuk!!! I loph yu pul 3355!!! *elus elus henpon*

2) Sanggup nyeleseiin tumpukan kerjaan yang udah menuhin meja dari minggu lalu

3) Mulai aktif nge-blog lagi. Dan liat statistik, ternyata tulisan acak kadut gw ini masih lumayan banyak yang baca (apa pada nyasar di mari, ga tau juga deh :p)

4) Pas nge-update status BBM kemaren, ternyata si ohokohok juga barengan, dan status kami berdua rada rada mirip lahh… Hahahaha… Apakah ini yang namanya jodoh? Atau sekedar azas pengharapan berlebih? :p

5) Akhirnya nonton The Woman In Black. Ini pelem udah dari awal bulan April pengen banget ditonton, baru kesampaian sekarang. Alhamdulillah, walo banyak ngagetin sana sini, ga sampe bikin gw tereak dalem ruang teater 😀

6) Alhamdulillah juga, nonton pelem itu gratisan. Dibayarin ama @amiecun

7) Alhamdulillah lagi, pergi ama pulang nonton dijemput @amanahpuput, ga perlu takut keujanan atau kena angin malem *deeuuu*

8) Bisa makan malem yang super kenyang setelah sebelum nonton tadi perut udah kayak bikin orkestra. Nemu tempat makan baru yang walo harganya ga gitu mahal tapi porsinya pas buat gw banget. Porsi kuli XD

9) Pas bongkar bongkar laci meja kantor, nemu satu sachet sample oil-free cream dari Kiehl’s. Pake ini secuil jerawat semuka bisa ilang ga ya? XD

10) Bad Experience? Bad romance? LoL! Yang jelas sekarang jadi tau gimana cara ngebedain yang serius sama yang abal-abal. Masalahnya, nyari yang serius itu di manaaa… di mana… di manaa… Ku harus mencari, di manaa…? :p

Terima Kasih, Tuhan

Posted in Sekedar Racauan on 1 Mei 2012 by Natta

#MagicalMay2012 #Day1

Saya, bukan termasuk orang yang pinter bersyukur. Gimana bisa pinter? Sholat aja masih suka bolong-bolong. Kalo lagi susah aja baru inget Tuhan, kalo lagi seneng?  Beuh, boro-boro sedekah, ngucap hamdalah aja udah bagus. Makanya, berhubung ini proyeknya @Dear_Connie sama @kikisuriki pas banget mak jleb nya, yuk ah buru kita mulai…

Satu

Terima kasih, Tuhan, saya orang yang gampang tidur. Coba liat itu orang-orang yangterang-terangan bilang punya insomnia, kasian kan ya? Mau tidur aja musti mengkondisikan diri sebagaimana rupa. Lah saya? Mau di kasur kek, di kursi kantor kek, di angkot kek, atau di midnight club yang musiknya lagi jedag jedug kek. Kalo ngantuk ya tidur aja mah…

Dua

Terima kasih, Tuhan, kalo karaoke bareng ama temen-temen, saya ga pales. Walau suara saya ga bagus-bagus amat, paling ga saya ga buta nada. *berdehem*

Tiga

Terima kasih, Tuhan, saya jerawatan. Kalo kata orang dulu kan “Ihh… itu jerawatnya si itu ya? Yang sebelahnya punyanya si itu ya?”. Nah, karena jerawat saya banyak, berarti saya banyak yang naksir dong ya? :p

Empat

Terima kasih, Tuhan, si mamah sama si papah ga jadi ngasih saya adek. Saya mah orangnya cemburuan, ga kebayang kalo punya adek, saya bisa cemburunya ama dia kayak gimana. Untung… untung…

Lima

Terima kasih, Tuhan, saya punya darah Tionghoa. Alasannya? Karena sempet ngerasain dag dig dug pas waktu kerusuhan Mei 1998 silam. Saya masih kecil sih dulu itu, tapi serem juga ngeliat si mamah panik. Bintaro Plaza yang cuma selemparan tali kutang dari rumah dijarah warga dan hampir dibakar. Saya? Malem-malem sibuk ngungsi sambil bawa celengan :p

Enam

Terima kasih, Tuhan, mamah saya, Ibu rumah tangga yang super duper hebat itu, kemampuan masaknya jago luar biasa!Hampir empat tahun sejak beliau dipanggil Tuhan, tapi saya masih bisa merasakan cinta yang tertinggal di dapur rumah kami.
Mah, saya cinta sama mamah. Banget!

Tujuh

Terima kasih, Tuhan, saya mengenal Twitter. Kalo ga ada Twitter, tulisan ini ga akan pernah dibuat. Kalo ga ada twitTer, saya ga akan punya teman-teman baru yang luar biasa! Trims banget ya Mister… errr… Penemu Twitter siapa sih? :p

Delapan

Terima kasih, Tuhan, saya punya pekerjaan dan ditempatkan di Palangka Raya. Di kota ini lah saya mulai mengenal sahabat saya @amiecun dan @amanahpuput. Love you all, cunz!

Sembilan

Terima kasih, Tuhan, saya diberi kesempatan yang luar biasa indah untuk bisa pindah lagi ke Jakarta. Yay!!! Walaupun belum jelas kapan ini keluar Surat Keputusannya, tapi punya kesempatan kayak gini aja udah bikin seneng banget! Alhamdulillah, semua indah pada waktunya. Horreeeeee!!!

Sepuluh

Terima kasih, Tuhan, saya berbeda. Saya berbeda, tapi saya sanggup menjadi diri saya sendiri. Saya berbeda tapi Engkau memberi saya @okitya, @sigitadhi, @putrajakarta, @agiezious, @radainor, @aldreee, @mutonk, @mibnufajar, dan @ariferha sebagai sahabat-sahabat yang mampu mendukung saya dalam tiap aspek dan segala hal. Saya berbeda, tapi saya bersyukur karenanya.

Terima kasih.

Terima kasih.

Terima kasih.

Selepas Siang Sirna

Posted in Sekedar Racauan on 7 Februari 2012 by Natta

Tak mudah bersembunyi dari cemburu.

Setelah kau ditemukannya, seketika duniamu abu-abu.

Jika mencoba lari, di ujung sana hanya kau temukan perih.

Setelah kau dihantuinya, tinggal lah asamu bersuara semakin lirih.

Aku kembali bersahabat dengan sepi.

Rindu tak mampu jawab semua, entah mengapa pula ia hadir.

Tentangku, apa yang menjadi sangsimu?

Dan apa yang kau puja padanya tak kau coba lihat padaku?

 

Lalu cemburu ini, tak cukup jelas kah?

Willing To Be Better

Posted in Sekedar Curhatan, Sekedar Racauan on 12 Januari 2012 by Natta

“Tuhan memberi kita ujian macam-macam bentuknya. Kadang enak untuk diterima dan dijalani, atau sebaliknya sampai-sampai kita selalu ngedumel, protes, mengeluh, dan sebagainya. Inget ga, kapan terakhir kali kita bersujud untuk menceritakan kebahagiaan kita?”

Saya cuma bisa terdiam termenung sambil menatap layar ponsel setelah membaca SMS tersebut. Bukan karena menahan kantuk karena waktu sudah menunjukkan jam setengah tiga pagi, bukan juga karena marah karena dering ponsel yang mengganggu tidur saya. Saya tau saya harusnya berterima kasih. Dan juga bersyukur.

Saya tidak akan panjang lebar menceritakan segala keluh kesah saya. Saya tau kalian semua sudah bosan dengan itu ^_^ Saya juga tidak mau kalian menganggap bahwa setiap kali saya mulai menulis kembali, pasti ada masalah baru yang saya hadapi, atau paling tidak masalah-masalah lama yang sama skenarionya tapi berbeda pemerannya, seperti yang sudah kalian dengar berkali-kali dari mulut saya secara langsung, ataupun lewat sambungan jarak jauh yang pastinya sudah berkali-kali pula membuat kuping kalian panas karena terlalu lama menempel dengan ponsel. Terima kasih tak lupa tentunya kepada penemu Blackberry yang sanggup meminimalkan semua itu ya ^_^ Mendekatkan yang jauh dalam batas autotext, autopraise, dan kesemuanya diakhiri dengan BYE! :-p

Saya sadar, saya bukanlah hamba-Nya yang paling taat, paling patuh, ataupun juga paling bertaqwa. Saya tidak seperti @sigitadhi maupun @okitya yang dalam situasi seperti apapun dan dimanapun selalu menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu.

Saya hanya bersujud menangis, menghamba, mengadu, dan meminta ketika ada suatu keperluan mendesak yang benar-benar memaksa saya untuk melakukan semua itu, berwudlu, mengenakan perangkat alat sholat (bukan mukena tentunya), dan kemudian dimulailah serangkaian gerakan dan bacaan yang disisipkan tetes air mata dan isak tersedu saya. Dan juga serangkaian memori tentang ibu saya.

Saya ditegur dengan cara-Nya yang paling halus.

Saya bukanlah orang yang ada di sinetron-sinteron ataupun reality show bertemakan Islami yang dalam waktu singkat seperti mendapat hidayah sehingga kemudian berubah haluan menjadi rohis berbaju koko, berpeci, dan bercelana bahan yang agak ngatung (sekali lagi bukan berjilbab dan bergamis, apalagi bercadar).

Saya juga untuk saat ini, belum mampu berjanji untuk meninggalkan dunia yang bisa dibilang telah membuat saya galau bertahun-tahu tanpa ada juntrungannya. Oh, please, you know what I mean, bitches…

Tidak juga ingin disebut sebagai resolusi, karena bila disebut demikian saya takut malah tidak akan berjalan baik, seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, resolusi yang berhasil diwujudkan adalah nihil sama sekali.

Pembaruan mungkin bisa lebih tepat. Memperbarui diri untuk sesuatu yang positif tidak buruk sama sekali kan? Apalagi dengan fakta kamu didukung sepenuhnya oleh sahabat-sahabatmu. Bahkan seorang @amiecun sanggup mengingatkan saya untuk menunaikan sholat Maghrib, meski itu dilakukan lewat twitternya. Bayangkan bagaimana kemajuan teknologi sanggup memberi pengaruh baik untuk dirimu dan sekitarmu! ^_^

Jadi, buat kamu, kamu, dan kamu (nunjuk-nunjuk a la Jennifer Hudson nyanyi And I’m Telling You I’m Not Going), bersiaplah untuk bertemu dengan saya yang baru. Entah apapun itu bentuknya, mohon bantuannya untuk terus mengingatkan saya. Kalopun saya nantinya tidak menggubris, maklumi saja bahwa itu merupakan bagian dari proses-proses dan fase-fase yang harus saya hadapi untuk menjadi lebih baik ya ^_^

Tuhan, saya pasrahkan diri saya menjadi bintang utama dalam skenario terbaik-Mu.

Pesan Untuk Masa Depan

Posted in Sekedar Racauan on 25 Maret 2011 by Natta

Kepada kamu,
orang yang suatu saat akan kucintai dengan sepenuh hati.

Pandai-pandailah berdamai dengan hatiku,
dan dengan dirimu sendiri…